KUPANG - Gubernur NTT, Melki Laka Lena menegaskan semua dinamika dan intrik-intrik yang terjadi pascapelantikan 617 pejabat III dan IV menjadi bahan evaluasi berharga bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
“Yang terjadi kemarin harus jadi evaluasi terbaik bagi teman-teman di BKD dan yang lain untuk memperbaiki apa yang salah. Harus ada perbaikan berkelanjutan dari proses yang sudah dilalui,” ujar Gubernur Melki, kemarin.
Menurutnya, kritik yang disampaikan publik (masyarakat) merupakan bagian penting demi perbaikan kinerja pemerintah daerah. “Gubernur pun harus dievaluasi. Hampir setiap hari dikasih masukan, dari yang lunak sampai yang keras. Tapi itu vitamin bagi kami untuk memperbaiki diri,” tambah Melki.
Lebih lanjut Melki menjelaskan, seluruh proses pelantikan pejabat eselon III dan IV yang digelar Rabu (8/10/2025) lalu, dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Tidak ada intervensi politik maupun campur tangan pihak luar dalam proses tersebut.
“Pelantikan itu kita lakukan dengan pola yang standar sesuai mekanisme yang ada. Kalau ada masukan dari masyarakat, itu hal yang tidak bisa kita hindari. Tetapi semua keputusan tetap berdasarkan mekanisme pemerintahan yang benar,” tegasnya.
Pemerintah daerah, lanjut Melki, tetap terbuka terhadap berbagai masukan dan kritik dari masyarakat. Termasuk catatan terkait pelantikan pejabat struktural.
Sudah Bubar
Pada bagian lain, Gubernur Melki menepis tudingan adanya tindakan intimidasi terhadap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT, Yosef Rasi, dilakukan oleh pihak yang mengatasnamakan Tim Sukses Melki-Johni.
“Yang pasti, tim Melki–Johni sudah habis setelah pelantikan. Setelah itu, kami sudah sepakat untuk semua mendukung pemerintah,” ujarnya
Menurutnya, sebelum pelantikan dirinya bersama Wakil Gubernur Johni Asadoma pada 20 Februari 2025, seluruh aktivitas politik telah beralih ke kerja pemerintahan yang berfokus pada pelayanan publik.
Ia menilai tudingan bahwa masih ada pihak yang bertindak atas nama timses tidak benar dan tidak berdasar. “Kalau ada pihak yang mengatasnamakan timses dan melakukan tekanan atau intimidasi, itu bukan bagian dari kami. Pemerintah sekarang bekerja berdasarkan sistem dan mekanisme birokrasi yang berlaku,” jelasnya.
Maraknya perbincangan publik di media sosial terkait dugaan keterlibatan pihak tertentu dalam urusan pemerintahan, termasuk di lingkungan BKD NTT, disebut Gubernur Melki tak bisa dihindari.
“Bahwa ada masukan dari teman-teman kami dulu menjadi tim sukses, tentu itu tidak bisa dihindari. Tapi semua kami tempatkan dalam sistem yang benar untuk memproses berbagai hal termasuk urusan seleksi jabatan eselon 3-4 kemarin,” tegasnya.
Untuk diketahui, Tim Pemenangan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2025-2030 Melki Laka Lena-Johni Asadoma (Melki-Johni) secara resmi telah dibubarkan pada Selasa (17/12/2024) malam silam di Hotel Harper, Kota Kupang.
Dalam acara yang dihadiri ratusan orang tim pemenangan, baik yang ada di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota tersebut, Melki dan Johni menyampaikan langsung terima kasih kepada tim pemenangan dan masyarakat NTT, yang sudah memberikan kepercayaan kepada mereka untuk memimpin NTT 5 tahun ke depan. @NC/Tim.
